MGSTV-KABUPATEN BOGOR Puluhan warga di kampung citeko, erte kosong satu erwe kosong empat, desa citeko, kecamatan cisarua, melakukan aksi unjuk rasa. aksi unjuk rasa ini, karena jalan akses warga, ditutup oleh pemilik villa.
Warga di kampung citeko, erte kosong satu erwe kosong empat, desa citeko, kecamatan cisarua, kabupaten bogor, geram terhadap pemerintah desa, yang tidak membantu warganya, karena akses jalan warga ini ditutup oleh pemilik vila.
baca juga:
GADIS PENGENDARA MOTOR ASAL BEKASI TEWAS KESENGGOL TRUK
Usai Retreat Kabinet Merah Putih, Hanif Faisol Tancap Gas Tinjau TPST Bantargebang
Ditutupnya akses warga ini, kala itu, pemilik lahan ini memghibahkan sebagain tanahnya, untuk dijadikan akses jalan warga. namun, pemilik vila yang merupakan warga jakarta ini, menutupnya hingga akses jalan ini tidak bisa dilalui oleh warga.
“menutup jalan yang sudah di lakukan pihak hutomo bahwa tanah tersebut sudah termasuk tanah yang atas sedangkan ini dari awal kecil musyawarah di desa tidak pernah ada putusan dan dari kecamatan pun tidak ada keputusan bahkan kemarin ada keputusan pun atas berdasarkan notulen tapi disini tidak ada yang melegalkan atau pun yang utama nya kecamatan yang buat pernyataan bahwa tanah ini sudah termasuk tanah nya hutomo atau pun bernama susanto, nah selama ini kan belum ada keputusan terus yang kedua kami mempertahan kan kami punya saksi hidup di atas tahun 87 atas pembelian tanah pak mutarom saksi hidup masih ada menyatakan bahwa beliu bersaksi tidak menjual tanah tersebut karena pada tahun 2000 kebawah ini bukan jalan, ya memang betul bukan jalan ini sebenarnya adalah solokan di bawah ini ada sumber mata air yang masih di manfaat kan oleh warga sampai sekarang pun masih di manfaatkan pada tahun 2000 dibangun lah jalan gitu karena sebagian warga sudah memiliki kendaraan motor gitu jalan yang sebenar nya ada di sebelah sini pak, jalan setapak sampai ujung”. rustandi, warga keluarga ahli waris
“saya masih punya riwayat anak-anak nenek masih mau ngasih itu jalan dulu memang bukan jalan sekarang sudah jadi jalan, dulu solokan, itu kalau panjang umur mungkin kamu nanti punya anak siapa tau panjang umur ada rejeki mungkin punya kendaraan itu untuk jalan anak-anak mu nanti, ibu sih pengenya jalan nya di buka karena cuman bukan untuk warga ibu aja, orang lain pun yang dari mana-mana kesini kesatu kalau depan banjir air naik kejalan ojek dari mana ke mana kesini jalan nya”. komalasari, warga
Sebelumnya, warga sempat mengikuti mediasi yang dilakukan oleh pemerintah desa dan pihak kecamatan. dari hasil musywarah ini, tidak ditemukan adanya mufakat. meski demikian, hanya hasil notulen dari aparat desa, hingga penutupan kni dilakukan oleh pemilik vila.
Warga juga meminta dilakukan pertemuan kembali, hingga ada solusi atau mufakat, sementara itu, akses warga ini merupakan salah satu akses jalan alternatif bagi masyarakat, apalagi ketika hujan deras dan terjadi banjir ini salah satu akses jalan yang dilalui ketika bencana terjadi.
MGSTV-Wawan supriatna
tonton juga: