MGSTV-KABUPATEN BOGOR sejumlah mahiswa yang tergabung dalam lembaga pemerhati kebijakan pemerintah, kamis siang menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang pintu masuk mako polres bogor, yang berada di kawasan jalan raya tegar beriman, cibinong, kabupaten bogor, aksi unjuk rasa tersebut para pedemo menuntut pihak kepolisan polres bogor mengusut tuntas terkait kasus kpk gadungan yang merugikan uang negara di lingkungan pemkab bogor.
ketua koordinator aksi, rahmatullah mengatakan aksi demo para mahiswa ini, menyampaikan tuntutan nya terkait kasus anggota komisi pemberantasan korupsi (kpk) gadungan yang memeras pejabat pemkab bogor, beberapa waktu lalu, yang saat ini sedang di tangani oleh kepolisian polres bogor, karena diduga ada penyelewengan atau tindak pidana korupsi ( tipikor) di dalam tubuh dinas pendidikan kabupaten bogor.
baca juga :
Karyawati Di Wanaherang Tewas Terlindas Bus
Pelaku Perampokan di Pamijahan Kabupaten Bogor di Tembak Polisi
menurutnya lembaga pemerhati kebijakan pemerintah mengkaji di dalam audit yang dilakukan bpk jawa barat tahun 2023, muncul potensi kerugian negara senilai 514 miliar dari pengelolaan dana bantuan operasional sekolah atau bos, ataupun temuan lainnya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum di dinas pendidikan kabupaten bogor.
kpk gadungan, saat itu ditangkap di kawasan cibinong akan melakukan aksinya kembali, dan diketahui berhasil memeras empat pejabat eselon iii dan iv pejabat pemkab bogor, senilai 700 juta rupiah.
“aksi demostrasi untuk menyampaikan bahwa tupoksi kepolisian itu adalah supaya mengasih hukum bagaimana menuntaskan salah satunya tuntutan kita adalah kpk gadungan untuk di selesaikan untuk di satukan itu yang pertama yang ke dua kita tuntutannya yaitu bagaimana ada temuan bpk dan ini ada kaitanya dengan kpk gadungan yang berpotensi merugikan keuangan negara yang jumlahnya lima ratus empat belas miliar nah ini adalah tugas kita semua bagaimana kita dengan kepolisian mendukung untuk supremasi hukum itu benar benar di tegakan” Rahmatullah, ketua koordinator aksi
setelah melakukan aksi selama satu jam, para mahasiswa dengan membawa spanduk dan karton yang bertulisan kritikan itu, membubarkan diri dengan tertib.
MGSTV-Suhanda Abrizi
tonton juga :