MGSTV-KABUPATEN BOGOR Pergeseran tanah terjadi kampung cibogo balong, desa cipayung, kecamatan megamendung, kabupaten bogor. dari pergeseran tanah ini, terdampak sebanyak 200 jiwa atau sebanyak 68 kepala keluarga.
ratusan warga di kampung cibogo balong, desa cipayung, kecamatan megamendung, kabupaten bogor, mengalami pergeseran tanah. pergeseran tanah sudah terjadi hampir setiap tahun ataupun setiap bulannya sering berubah, dengan keretakan pada dinding rumah atau lantai.
baca juga:
Warga Sukamantri Digegerkan Mayat Gantung Diri
Bengkel Tambal Ban Hangus Dilalap Si Jago Merah
pengurus erte dan kepala dusun, meninjau rumah warga, yang mengalami pergeseran tanah ini sering terjadi, apalagi ketika musim penghujan keresahan menyelimuti warga di sini. bukan hanya itu, akibat pergeseran tanah diakibatkan kikisan dari sungai ciseek.
“anak-anak saya disini waktu dari kecil saya aja merata tanda pnggiatan uda mulai ada sih ada tapi kan gimana tempat pindah lagi. iya saya asli disini.” saefudin, warga
“mungkin saya bercerita sedikit ya keterkaitan dengan adanya pergeseran di wiliyah kami, sudah lama cuman saja kita memohon, meminta kepada pemerintah supaya ada penanganan untuk meminimalisir adanya pergerakan di wiliyah kami, karena sudah banyak rumah yang khawatir kita lihat, apalagi di musim penghujanan. di musim penghujanan pergerakannya sangat sangat drastic , mungkin kalua kita lihat dari tahun ke tahun pecahan-pecahan semakin melebar gitu. jadi sekali lagi kami berharap kepada pemerintah supaya ada evakuasi penanganan adanya pergeseran tanah di wilayah kami yaitu di wilayah erte 03 erwe 05 dusun 3 desa cipayung, samatan megamendung, kabupaten bogor ini. bukan hanya saja mungkin kekhawatiran masyarakat, kita pernah lihat, bahkan seringkali lihat, ya mungkin jalur provinsi pun akan terancam ataupun putus dengan adanya pergerakan tanah ini pak.” bahrudin, kepala dusun 03
peninjauan dari aparat desa, maupun muspika hingga pemerintah kabupaten bogor sudah beberapa kali, namun tidak ada tindakan penanganan. sementara itu, warga berharap ada opsi, misalnya pembangunan tpt, ataupun penanaman seribu pohon, agar pergeseran tanah tida menghantui warga.
MGSTV-Wawan Supriatna
tonton juga: