Kota Bogor, Sejumlah orang tua siswa yang merasa dicurangi pada PPDB sistem zonasi tingkat SMA di Kota Bogor mendatangi pihak sekolah. Selain mengadukan persoalaan tersebut, pihak orang tua juga meminta klarifikasi dari pihak sekolah. Bahkan hal ini menjadi sorotan para himpunan mahasiswa islam (HMI) yang juga meminta klarifikasi dari pihak sekolah atas dugaan kecurangan yang terjadi.
Dihadapan kepala sekolah SMA Negeri 1 Kota Bogor, para orang tua ini langsung menyampaikan keluhannya serta meminta klarifikasi pihak sekolah atas dugaan kecurangan yang terjadi pada PPDB sistem zonasi di sekolah tersebut. Para orang tua siswa merasa dicurangi lantaran anak-anak mereka tidak dapat diterima di sekolah tersebut padahal jarak antara rumah dengan sekolah hanya terpaut dibawah tiga ratus meter saja.
Selain mendapat aduan para orang tua calon peserta didik baru, pihak sekolah juga mendapat sorotan dari mahasiswa, di waktu yang hampir bersamaan sejumlah perwakilan mahasiswa dari himpunan mahasiswa islam (HMI) Kota Bogor juga mendatangi sekolah ini untuk meminta keterangan dan klarifikasi dari kepala sekolah yang bersangkutan.
Baca Juga Beritanya : CABOR PANJAT TEBING KOTA BOGOR JUARA UMUM
Para orang tua hingga kini belum mau mendaftarkan anak anak mereka ke sekolah lain dan swasta lantaran masih berharap bisa diterima disekolah tersebut. Sementara pihak sekolah mengaku telah melakukan proses PPDB sesuai prosedur namun begitu pihaknya akan menyampaikan aduan tersebut kepada pihak dinas pendidikan provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, carut marut sistem zonasi ini juga terjadi di tingkat sekolah menengah pertama smp di Kota Bogor dimana terakhir tercatat ada 297 calon peserta didik baru yang didiskualifikasi lantaran terbukti menggunakan data kependudukan palsu.
Herman Bonz – mgstv
Tonton Juga Videonya :