BOGOR – Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, melalui Kasie Kurikulum dan Kelembagaan memastikan jika mulai dari Tahun 2023 ini Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) tidak lagi diterapkan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Hal itu disampaikan langsung Kasie Kurikulum Dan Kelembagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rony Kusmaya di Workshop Kurikulum PKBM yang berlangsng di Grand Pesona Caringin beberapa waktu lalu.
“Jadi di Tahun 2024 nanti semua sekolah harus serentak menggunakan kurikulum merdeka termasuk pendidikan non formal PKBM. Dan yang sangat menarik pada tahun 2023 ini tidak ada lagi paket ujian pendidikan kesetaraan,”ujarnya
Rony juga menjelaskan Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) itu merupakan kesetaraan
Ujian Nasional yang dikembalikan kepada sekolah, lalu diberikan pemahaman materi supaya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) lebih paham bagaimana cara meluluskan peserta didik.
“Bukan hanya memberikan pemahaman bagaimana meluluskan anak tapi memberi pemahaman juga bagaimana cara agar anak tersebut dapat menerima pekerjaan setelah lulus. Lalu kita sampaikan kaitan dengan akreditasi dan ini tidak boleh salah,” jelasnya.
Masih Kata Rony, ketiadaan UPK tersebut merupakan ujian dengan ketergantungan sekolah masing-masing apakah akan menggunakan ujian per-semester atau bagaimana.
“Maksud ketiadaan UPK itu kembali ke ujian sekolah tergantung sekolah apakah mau ujiannya per semester, misal seperti semester 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dan intinya mereka bisa lulus pkbm. Lalu saya menyarankan kepada PKBM agar usia-usia lanjut untuk rata rata lama sekolah diatas 25 keatas itu harus ujian sekolah dengan materi yang tidak memberatkan karena berbeda konteksnya yang umurnya 7-21 tahun,” terangnya.
Maka dari itu penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka di PKBM terus digenjot melalui Workshop dan saya berharap ditahun ini dapat meningkat 50 persen yang mengikuti kurikulum merdeka.
“Makanya saya genjot terus melalui Workshop ini tahun ini, karena saya berharap di Tahun 2023 ini dapat meningkat minimal 50 persen yang menerapkan kurikulum merdeka karena di Tahun 2024 nanti bukan lagi berbicara persentase tetapi semuanya sudah mengikuti
implementasi kurikulum merdeka,” Tutup Rony Kusmaya